Sunday, August 5, 2012

Happy Thankful Day

Seharusnya tulisan ini di-post minggu lalu.

Seperti tahun - tahun sebelumnya, bahwa tanggal 28 Juli itu merupakan hari Dini sedunia. And just like so many years before, at that day, I was the happiest person on earth.

Ucapan ulang tahun pertama di hari itu datang dari si tamu tak diundang. Tamu bulanan. Yang persis menyadarkan saya di jam 00.02. Yang menggagalkan niat sahur saya tiga jam kemudian. Dan yang memaksa saya berurusan dengan ember dan deterjen di pagi buta.

Lalu paginya jam 07.00 ada (not-so) surprise candle wish dari Ribta dan Mita. Kenapa (not-so) surprise? Karena keduanya dateng dengan niat jahat mau menjebak saya dengan muka bantal belum bangun, tapi sayangnya, saat itu sayanya sendiri sudah duduk manis, nonton TV di ruang tengah. Kuenya, dua buah roti sebagai penopang lilin. Dan rotinya enak, Ta. Serius deh. Oia, tak lupa juga kado dong dari mereka berdua. A green multi-function box.



Dan ngobrolin soal kado, saya juga dapat early gift loh. Sampai dengan manis si rumah saya sehari sebelum ulang tahun, tanggal 27 Juli malam. Kalau saya menyebutnya, 'From Bandung with Love'. Jadi ada dua kado. Satu dari teh Ivy yang emang tinggal di Bandung. Kadonya celana jeans enak dan pas di badan yang warnanya belum pernah saya punya. (Oia, kalo mau pesen yang kayak gitu, teh Ivy jualan loh. Boleh sini pesen - pesen lewat saya.) Dan kado kedua dari Bei. Hehe. Dia pesan kado itu dari Bandung dan minta dikirim langsung ke alamat saya. Kadonya, converse pendek biru dongker. Tepat sesuai pesanan dan sesuai bayangan saya. Ah, wonderful pokoknya. Dan dua kado itu sampainya ke rumah saya pada waktu yang bersamaan, yang bikin bingung mas - mas ekspedisi yang anter. Padahal juga, gak janjian loh itu ngirimnya.

From Bandung with Love


Terus sorenya saya janjian sama Mulas, Oen, Bobby dan Bei ketemuan buat buka puasa. Lagi - lagi ada cupcake and candle.



Gak cuma itu, pulangnya juga ada kado dari mama, papa, adek, tapi minus nasi kuning, soalnya kesian sama mama yang lagi puasa sendirian.

Dan tanggal 28 Juli 2012 ditutup dengan ucapan selamat ulang tahun dari seseorang di masa lalu yang tiba - tiba muncul lagi. Hmm, malesin sih buat diinget - inget

Ulang tahun kali ini sebenarnya lebih sederhana dari ulang tahun - ulang tahun sebelumnya. Tapi tidak mengurangi makna yang memberi ucapan juga di hari itu. Mulai dari keluarga, teman SD, teman SMP, teman SMA, teman kuliah, teman mantan kantor, teman main, saudara - saudara. Semuanya indah. Tapi jika dibandingkan tahun - tahun sebelumnya yang selalu ada surprise, di ulang tahun kali ini semua dilalui dengan cara yang sederhana.

Meskipun perayaannya berbeda, tapi perasaan yang saya rasakan di hari itu lebih bahagia dan lebih penuh syukur dibanding tahun - tahun sebelumnya. Dari pembukaan sampai penutup, seperti diberikan semacam warning of life dari Tuhan. Gak semua yang terjadi di hidup saya itu sesuai dengan bayangan dan keinginan saya, rasa sedih atau sakit pasti ada, tapi hari itu Tuhan seperti mau menunjukkan paket lengkap semua yang pernah ada dan punya cerita di hidup saya. Semacam peringatan bahwa, Tuhan gak cuma kasih saya kesedihan semata, tapi kebahagiaan yang diberi juga gak kalah banyak kok. Yang pada akhirnya semua itu menuntun saya untuk punya rasa syukur yang lebih besar dan semakin besar lagi dari tahun ke tahun.

Di ulang tahun ke dua puluh enam ini, semua wish sebelum tiupan lilin saya berbunyi sama. Pada intinya kalau boleh meminta lagi sama Tuhan, saya cuma minta diberi kesehatan, kebaikan hati yang bertambah besar dan yang paling penting, semoga cinta dari orang - orang di sekitar, bertambah besar untuk saya, just like the way I love them.