Thursday, December 13, 2012

Aku dan Sepatuku

Ide cerita ini datang tiba-tiba saat kerjaan lagi sedikit-sedikitnya, dan memandangi kolong meja melihat kaki dan sepatu.

Menurut saya, kaki dan sepatu wanita itu erat hubungannya dengan hubungan pribadi wanita itu sendiri. Terutama dilihat dari tinggi haknya.

Begini, misalnya sepatu ber-hak rendah, flat shoes, atau sepatu keds. Kalau untuk saya sendiri sih, flat shoes itu sepatu paling nyaman sedunia. Bisa digunakan dalam kondisi apapun, santai, semi-resmi, resmi. Dipakai anak kecil, orang dewasa, ibu hamil, oma-oma, semua aman. Sesuka-sukanya saya dengan sepatu jenis lain, tetap saja akan kembali ke flat shoes.

Tapi meskipun terlihat manis, tetap saja kurang anggun.

Sama seperti hubungan dengan keluarga inti dan sahabat. Meskipun kadang ada berantem-berantem yang membuat hubungan jadi renggang beberapa saat tapi tetap saja kita akan selalu kembali kepada mereka. Keluarga inti dan sahabat itu tempat paling aman kita akan kembali sejauh apapun kita berjalan.

Ada juga sepatu ber-hak sedang. Sepatu ini buat saya kelihatannya memang lebih anggun dari flat shoes. Kenapa? Karena kaki kita dipaksa untuk berjalan lebih anggun dari biasanya. Aman juga dipakai dalam berbagai keadaan.

Menurut saya ini seperti hubungan dengan pacar. Kadang kita dipaksa mengubah sifat kita untuk bisa menyesuaikan diri dengan pacar. Pacar yang baik tentu membawa perubahan yang terlihat baik juga untuk diri kita. Pacar yang baik juga selalu membuat nyaman di segala kondisi.

Ada juga sepatu ber-hak runcing. Sepatu ini membuat wanita terlihat dua kali lebih anggun, tapi siksaan saat menggunakannya juga dua kali lipat lebih besar. Sepatu ini untuk saya cuma cocok di acara resmi. Saya sendiri cuma punya sedikit sekali, sebagai syarat kelengkapan seorang wanita. Bahkan sudah malas menggunakannya bahkan di acara resmi sekalipun.

Ini seperti hubungan dengan mantan pacar. Mantan yang tidak baik tentunya. Dulu waktu masih berhubungan, semua terlihat serba indah dan sempurna. Bahkan sampai rela mengingkari bahwa siksaan batinnya juga luar biasa. Hanya bisa menyambung di kondisi tertentu. Dan kalau bisa sekarang sudah tidak perlu diingat-ingat lagi.

Ada juga sepatu wedges atau sepatu ber-hak tebal. Sepatu ini sih kalau menurut saya mengingkari kodratnya. Mau membuat yang memakai terlihat tinggi dengan kenyamanan seperti menggunakan flat shoes. Dan bentuknya pun lebih banyak yang aneh daripada yang cantik, menurut saya. Kalau menggunakan sepatu ini harus menjaga keseimbangan dengan baik. Karena kalau sampai slip, bisa menyebabkan cedera otot.

Ini seperti hubungan dengan saudara dari keluarga besar. Kodratnya dekat. Bukan dekat sekali atau akrab sekali. Dan meskipun dekat, juga tetap harus hati-hati dalam berhubungan. Namanya juga manusia, bisa saja suatu saat khilaf dan menyakiti. Dan bagi pihak yang disakiti, rasanya luar biasa sakit daripada sekedar disakiti teman atau orang 'luar'. Ya karena ekspetasinya tidak sesuai bayangan. Apalagi masih harus tetap rutin bertemu di acara-acara tertentu. Mangkel kan pasti.

Ya ini semua hanya pendapat saya. Have a good relationship. :)

4 comments:

  1. like your post din....tapi gw tetp suka flat dan wedges =D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahahaha. Iya kamu kan tinggi mbak Indri, pake sepatu jenis apapun pantes2 aja. Hehe. Thank you for reading :* kangen deh!

      Delete
  2. masih enakan sepatu rorombeheun aku dooong

    ReplyDelete